Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mesin Diesel: Pengertian, Bagian, dan Cara Kerja

Mesin diesel atau dikenal juga sebagai mesin pengapian kompresi, adalah jenis mesin pembakaran internal yang menggunakan panas kompresi untuk memulai pengapian dan membakar bahan bakar diesel.

Prosesnya berbeda dengan mesin bensin yang menggunakan busi untuk menghasilkan percikan listrik sehingga menyebabkan pembakaran bahan bakar.

Dalam mesin diesel, udara yang dikompresi sangat panas sehingga menyebabkan bahan bakar diesel yang disuntikkan ke dalam ruang bakar terbakar secara spontan.

Mesin diesel banyak digunakan dalam kendaraan komersial, seperti truk dan bus, serta dalam berbagai aplikasi industri.

Bagian-bagian Utama Mesin Diesel

Berikut adalah bagian atau komponen utama yang memiliki fungsi penting dalam menjaga performa dan kinerja mesin diesel:

Bagian Mesin Diesel

1. Pompa bahan bakar

Pompa bahan bakar pada mesin diesel bertugas menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan tekanan yang tepat.

Pompa ini memiliki peran penting dalam mengatur jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke dalam silinder agar sesuai dengan kebutuhan mesin.

2. Filter bahan bakar

Filter bahan bakar berfungsi menyaring kotoran, debu, dan partikel lain yang mungkin terdapat dalam bahan bakar.

Fungsi filter ini adalah menjaga kebersihan sistem bahan bakar, dan mencegah kerusakan pada komponen-komponen mesin akibat partikel-partikel yang tidak diinginkan.

3. Turbocharger

Turbocharger atau disebut juga pengisi daya adalah komponen yang membantu meningkatkan efisiensi mesin diesel dengan memampatkan (mengkompresi) udara yang masuk ke dalam silinder.

Dengan memampatkan udara, turbocharger memungkinkan mesin untuk menghasilkan tenaga lebih besar dengan lebih sedikit konsumsi bahan bakar.

4. After-cooler

After-cooler atau dikenal juga sebagai intercooler, berfungsi untuk menurunkan suhu udara yang masuk ke dalam mesin setelah melewati turbocharger.

Dengan menurunkan suhu udara, after-cooler membantu meningkatkan kepadatan udara yang masuk ke dalam silinder, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar.

5. Filter oli

Filter oli pada mesin diesel berfungsi untuk menyaring partikel-partikel kecil dan kotoran yang ada dalam sistem pelumasan mesin.

Fungsi filter oli adalah komponen yang menjaga kebersihan oli, mencegah kerusakan pada komponen mesin akibat partikel yang dapat mengikat, dan memperpanjang umur pakai oli mesin.

Cara Kerja Mesin Diesel

Cara kerja mesin diesel menggunakan siklus pembakaran empat langkah (four-stroke) yang dikenal sebagai siklus pembakaran dalam, berguna untuk mengubah energi kimia bahan bakar diesel menjadi energi mekanik.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang setiap langkah dalam siklus pembakaran mesin diesel:

Cara Kerja Mesin Diesel

1. Intake

Pada langkah ini, katup masuk (inlet) terbuka, memungkinkan udara bersih masuk ke dalam silinder.

Piston bergerak ke bawah, menciptakan ruang yang membuat udara untuk masuk ke dalam silinder. Udara yang masuk ini juga membantu menggerakkan piston ke bawah.

2. Compression (kompresi)

Setelah langkah intake, katup masuk tertutup dan piston didorong ke atas dalam silinder, juga memampatkan udara yang masuk sebelum mencapai bagian atas. Kompresi ini meningkatkan tekanan dan suhu udara dalam silinder.

3. Combustion (pembakaran)

Saat piston mendekati bagian atas langkah kompresi, bahan bakar diesel disuntikkan ke dalam ruang bakar dengan tekanan tinggi.

Udara yang dipanaskan oleh kompresi menyebabkan bahan bakar diesel menyala secara spontan. Proses pembakaran ini menghasilkan dorongan kuat yang mendorong piston ke bawah.

4. Exhaust (buang)

Setelah langkah pembakaran, piston bergerak ke bawah dan mencapai bagian bawah. Ketika piston bergerak ke bawah, hal ini menyebabkan katup buang terbuka.

Ketika katup buang terbuka, gas buang hasil pembakaran dikeluarkan dari ruang bakar melalui saluran buang (exhaust). Setelah itu, piston kembali ke posisi atas untuk memulai siklus pembakaran berikutnya.

Siklus pembakaran empat langkah ini terus berulang secara berkesinambungan, menghasilkan gerakan linier piston yang diterjemahkan menjadi gerakan berputar melalui poros engkol.

Gerakan berputar ini selanjutnya digunakan untuk menggerakkan roda mesin, dan menghasilkan tenaga mekanik yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan atau mesin lainnya.