Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

100+ Simbol Listrik yang Sering Digunakan dan Fungsinya

Dalam sebuah skema rangkaian kelistrikan, pasti terdapat simbol-simbol yang digunakan untuk memberi tahu tentang apa saja komponen yang digunakan dan juga menjelaskan cara kerja dari sebuah rangkaian kelistrikan.

Simbol listrik terdapat banyak sekali, dari yang mulai tentang perkabelan, hingga komponen-komponen. Pada artikel ini akan diberikan berbagai simbol-simbol listrik yang paling sering digunakan, dan yang pasti berlaku secara internasional.

Simbol Kabel atau Jalur Kelistrikan

Simbol Kabel atau Jalur Kelistrikan

1. Kabel atau Wire. Simbol ini menunjukkan sebuah konduktor atau kabel yang memungkinkan arus dapat melewatinya.

2. Kabel yang Tersambung. Artinya, kabel dalam keadaan terhubung.

3. Kabel Tidak Terhubung. Artinya, kabel dalam keadaan tidak terhubung atau tidak terkoneksi.

4. Garis Input Bus. Menandakan bahwa rangkaian mengambil listrik atau data yang masuk.

5. Garis Output Bus. Menandakan bahwa ada arus listrik yang keluar melalui jalan tersebut.

6. Terminal. Simbol yang menandakan awal atau titik akhir.

7. Bus Line. Simbol yang menandakan beberapa konduktor yang disatukan untuk membentuk kabel bus.

Simbol Saklar atau Switch

Simbol Saklar atau Switch

1. Push Button (NO). Saklar ini hanya akan mengalirkan arus ketika ditekan, mirip seperti bel pintu.

2. Push Button (NC). Saklar ini akan memutus arus ketika ditekan.

3. On-Off Switch (SPST). SPST (Single Pole Single Throw) saklar ini akan mengalirkan arus listrik ketika dalam posisi tertutup atau close.

4. 2-Way Switch (SPDT). SPDT (Single Pole Double Throw) saklar ini memungkinkan mengalirkan arus ke salah satu dari dua rute.

5. Dual On-Off Switch (DPST). DPST (Double Pole Single Throw) saklar ini dapat mengontrol dua sirkuit secara bersamaan, baik kedua sirkuit ON atau kedua sirkuit OFF. Namun, tegangan berbeda dari sumber terpisah dapat dihubungkan ke satu saklar.

6. Reversing Switch (DPDT). DPDT (Double Pole Double Throw) saklar Ini dapat dipasang sebagai saklar pembalik putaran motor.

7. Relay. Merupakan saklar sederhana yang dioperasikan secara elektrik. Dibuat dengan elektromagnet dan satu set kontak.

Simbol Power Supply atau Sumber Tegangan

Simbol Power Supply atau Sumber Tegangan

1. Baterai (Sel Tunggal). Sumber tegangan arus searah, garis yang panjang menunjukkan polaritas positif (+) dan yang pendek negatif (—).

2. Baterai (Multi Sel). Sumber tegangan arus searah yang terdiri lebih dari satu sel.

3. Sumber Arus Searah atau DC (Direct Current). Simbol yang menunjukkan arus yang mengalir adalah arus DC, atau menggunakan arus DC.

4. Sumber Arus Bolak-Balik atau AC (Alternating Current). Simbol yang menunjukkan arus yang mengalir adalah arus AC, atau menggunakan arus AC.

5. Sumber Arus Konstan. Simbol ini menunjukkan sumber arus independen yang memberikan arus konstan.

6. Sumber Arus Terkendali. Simbol ini menunjukkan sumber arus dependen, atau tergantung pada sumber lain (tegangan atau arus).

7. Sumber Tegangan Terkendali. Simbol ini menunjukkan sumber tegangan dependen, atau tergantung pada sumber lain (tegangan atau arus).

Simbol Ground

Simbol Ground

1. Earth Ground. Simbol ini menunjukkan koneksi ke Earth (bumi). Pada sirkuit kelistrikan sering dikenal sebagai “ground”. Mendefinisikan 0V (nol volt) dari catu daya.

2. Signal Ground. Simbol ini mendefinisikan titik referensi dari mana sinyal diukur. Hal ini perlu dilakukan untuk peralatan listrik yang harus secara akurat mendeteksi tingkat atau perbedaan tegangan yang sangat kecil.

3. Chassis Ground. Simbol ini digunakan untuk ground di sirkuit listrik yang terkoneksi pada casing atau badan suatu alat.

Generator

Simbol Gelombang Generator

1. Sinusoidal Generator. Simbol dari generator gelombang sinus.

2. Pulse Generator. Merupakan simbol genarator pulse atau gelombang persegi.

3. Gelombang Segitiga. Merupakan generator gelombang segitiga.

Simbol Resistor atau Tahanan

Simbol Resistor atau Tahanan

1. Resistor. Simbol resistor yang cara kerjanya menghambat atau menghentikan arus listrik.

2. Rheostat. Merupakan jenis resistor variabel yang biasanya digunakan untuk mengontrol arus. Contoh: pengatur kecerahan lampu, pengatur kecepatan motor.

3. Preset atau Sering Juga Disebut Sebagai Trimpot (Trimmer Potensiometer). Sama seperti potensiometer, trimpot juga resistor variabel, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil, sehingga untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti obeng kecil agar dapat memutar porosnya.

4. Varistor. Merupakan singkatan dari variable dan resistor. Resistor ini cara kerjanya tergantung pada tegangan masuk, resistansinya akan berubah secara otomatis ketika terjadi perubahan pada tegangan yang melewatinya. Umumnya digunakan dalam perlindungan sirkuit dari lonjakan tegangan.

5. Magneto Resistor atau Magnetic Dependent Resistors (MDR). Merupakan jenis resistor yang resistansinya bervariasi sesuai dengan kekuatan medan magnet eksternal. Umumnya digunakan dalam kompas elektronik, deteksi material besi, sensor posisi, dll.

6. Tapped Resistor. Merupakan resistor tetap tipe lilitan kawat dengan satu atau lebih terminal di panjangnya. Umumnya digunakan dalam aplikasi pembagi tegangan.

7. Potensiometer. Merupakan jenis resistor variabel yang memiliki tiga terminal/kaki. Digunakan untuk mengontrol tegangan.

8. Attenuator. Merupakan perangkat yang digunakan untuk menurunkan kekuatan sinyal. Terbuat dari pembagi tegangan sederhana dan karenanya dapat diklasifikasikan dalam keluarga resistor.

9. Memristor (Memory Resistor). Merupakan kelas pasif terminal-dua elemen sirkuit yang menggunakan fungsi hubungan antara waktu integral dari arus dan tegangan. Memristor dapat digunakan dalam pemrosesan sinyal, logika/komputasi, memori non-volatil, dll.

Baca Juga: Resistor: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Cara Hitung Rangkaian Resistor

Simbol Kapasitor atau Condensator

Simbol Kapasitor atau Condensator

1. Kapasitor Nonpolar. Kapasitor menyimpan muatan dalam bentuk energi listrik. Kedua simbol tersebut digunakan untuk kapasitor non-polarisasi atau tidak berpolarisasi. Kapasitor non-polarisasi berukuran besar, tetapi kapasitansi kecil, dan dapat digunakan di sirkuit AC dan DC.

2. Kapasitor Bipolar. Kapasitor bipolar berukuran kecil, tetapi memiliki kapasitansi tinggi, dan digunakan di sirkuit DC. Kapasitor bipolar juga dapat digunakan sebagai filter dan untuk melewati atau melewatkan sinyal frekuensi rendah.

3. Electrolytic Capacitor atau Electrolytic Condensator (ELCO). Kebanyakan dari kapasitor elektrolytic merupakan terpolarisasi, karenanya digunakan dalam rangkaian DC.

4. Kapasitor Variabel. Kapasitansi kapasitor variabel dapat disesuaikan dengan memutar kenop. Kapasitor ini banyak digunakan untuk mengatur frekuensi, seperti untuk penyetelan.

5. Trimmer Kapasitor. Merupakan kapasitor variabel yang memiliki poros pengubah kapasitansi yang sangat kecil, sehingga memerlukan obeng untuk memutar porosnya.

Simbol Induktor

Simbol Induktor

1. Induktor Inti Udara (Air Core Inductor). Merupakan induktor tanpa inti, melainkan hanya lilitan kumparan dan di tengah terdapat ruang hampa.

2. Induktor Inti Besi (Iron Core Inductor). Dapat digunakan sebagai pengganti induktor inti ferit. Hal ini karena inti ferit atau induktor ferromagnetik memiliki permeabilitas yang tinggi dan membutuhkan celah udara untuk mereduksinya. Berbeda dengan induktor inti besi yang memiliki celah udara terintegrasi.

3. Induktor Inti Ferit (Ferrite Core Inductor). Induktor ini terbuat dari bahan ferit. Iduktor inti ferit digunakan untuk menekan interferensi gelombang elektromagnetik.

4. Center Tapped Inductor. Merupakan induktor yang digunakan untuk kopling sinyal.

5. Induktor Variabel. Induktor ini dapat memvariasikan tingkat induksi dengan menggeser inti masuk atau keluar dari kumparan.

Simbol Dioda

Simbol Dioda

1. Dioda. Merupakan komponen yang hanya dapat mengalirkan listrik satu arah saja, yaitu ketika dalam keadaan bias maju.

2. Dioda zener. Jenis dioda yang dirancang khusus untuk memungkinkan arus listrik dapat mengalir dalam keadaan bias mundur, tetapi harus memenuhi tegangan yang yang diizinkan, tegangan itu disebut juga sebagai tegangan zener.

3. Fotodioda. Jenis dioda yang mendeteksi energi cahaya dan mengubahnya menjadi arus atau tegangan melalui mekanisme yang disebut efek fotolistrik. Digunakan dalam pemutar CD, Kamera, dll.

4. LED (Light-Emitting Diode). Jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya ketika ada arus mengalir melaluinya.

5. Dioda Varactor atau Varicap Diode (Variable Capacitanci Diode). Kapasitansi dioda ini bervariasi sesuai dengan tegangan input yang diberikan. Digunakan dalam osilator yang dikendalikan frekuensi, pengganda frekuensi, dll.

6. Dioda Shockley. Merupakan dioda empat lapis. Memiliki operasi switching yang cepat sehingga banyak digunakan dalam aplikasi switching.

7. Dioda Schottky. Jenis dioda yang memiliki penurunan tegangan maju yang rendah dan dapat beralih dengan cepat. Digunakan dalam penjepitan tegangan, arus balik dan perlindungan pelepasan, penyearah.

8. Dioda Tunnel atau Dioda Esaki. Merupakan dioda yang memiliki kemampuan beralih dengan sangat cepat, dan dapat bekerja dengan baik dalam rentang frekuensi gelombang mikro. Digunakan dalam rangkaian osilator dan rangkaian gelombang mikro.

9. Dioda Laser. Mirip dengan dioda LED. Dioda laser menggunakan sambungan p-n untuk memancarkan cahaya koheren di mana semua gelombang berada pada frekuensi dan fase yang sama. Dioda laser diaplikasikan dalam pencetakan laser, pemindaian laser, dll.

Baca Juga: Thyristor: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Simbol Transistor

Simbol Transistor

1. NPN. Merupakan transistor yang terbuat dari satu semikonduktor tipe-P dan dua semikonduktor tipe-N. Trasistor NPN merupakan kependekan dari Negatif-Positif-Negatif.

2. PNP. Merupakan transistor yang terbuat terdiri dari satu semikonduktor tipe-N dan dua semikonduktor tipe-P. Trasistor PNP merupakan kependekan dari Positif-Negatif-Positif.

3. N-Channel JFET. Dibuat dari batang silikon tipe-n yang membentuk dua sambungan PN di samping. Pembawa muatan mayoritasnya adalah elektron.

4. P-Channel JFET. Dibuat dari batang silikon tipe-p yang membentuk dua sambungan PN di samping. Pembawa muatan mayoritasnya adalah hole.

5. Enhancement MOSFET. Merupakan jenis transistor MOSFET yang ketika tidak ada tegangan melintasi terminal gate maka transistor tidak berfungsi. Namun, ketika ada tegangan maksimum melintasi terminal gerbang maka transistor menunjukkan konduktivitas yang meningkat.

6. Depletion MOSFET. Merupakan jenis transistor MOSFET yang ketika tidak ada tegangan melintasi terminal gate, kanal menunjukkan konduktansi maksimumnya. Namun, ketika terdapat tegangan melintasi terminal gate positif atau negatif maka konduktivitas saluran menurun.

7. Fototransistor. Merupakan transistor yang mengubah energi cahaya yang jatuh di atasnya menjadi energi listrik yang sesuai. Ini dapat digunakan dalam aplikasi penginderaan cahaya. Basis dibiarkan terputus karena cahaya digunakan untuk mengaktifkan aliran arus.

8. Transistor Darlington. Merupakan gabungan dari dua transistor bipolar. Digunakan dalam pengatur daya, tahap keluaran penguat audio, driver tampilan, dll.

Simbol Gerbang Logika

Simbol Gerbang Logika

1. Gerbang AND. Merupakan salah satu jenis gerbang logika yang membutuhkan dua atau lebih masukan (input) untuk kemudian hanya menghasilkan satu keluaran (output).

2. Gerbang OR. Jenis gerbang logika yang sangat sederhana karena hanya memakai resistor dan transistor. Gerbang OR akan menghasilkan keluaran (output) 1 jika salah satu dari masukan (input) bernilai logika 1, dan jika ingin menghasilkan keluaran (output) logika 0 maka semua masukan (input) harus bernilai logika 0.

3. Gerbang NOT. Jenis gerbang logika yang bisa melakukan operasi peniadaan logika atau pembalik keadaan logika. Untuk mendapatkan keluaran (output) dengan nilai logika 0 maka input atau masukannya harus bernilai logika 1.

4. Gerbang NAND. Merupakan gabungan dari gerbang AND dan gerbang NOT. Gerbang NAND akan menghasilkan keluaran (output) logika 0 apabila semua masukan (input) pada logika 1 dan jika terdapat sebuah input yang bernilai logika 0 maka akan menghasilkan output Logika 1.

5. Gerbang NOR. Merupakan gerbang OR yang outputnya ditambah dengan gerbang NOT, digunakan untuk menghasilkan logika 1 jika semua masukan berlogika 1, tetapi jika tidak maka output yang dihasilkan akan berlogika 0.

6. Gerbang Ex-OR. Merupakan kombinasi dari gerbang-gerbang logika yang komplek yang digunakan untuk membentuk rangkaian logika aritmatika, komparator, dan rangkaian untuk mendeteksi error.

7. Ex-Nor. Merupakan gerbang logika yang ekuivalen dengan sebuah gerbang X-OR diikuti oleh gerbang NOT.

8. Buffer. Merupakan gerbang logika yang mengeluarkan nilai yang sama dengan input ke dalamnya. Jadi, jika inputnya 1 maka outputnya 1. Jika inputnya 0 maka outputnya 0.

9. Tri-State Buffer. Seperti halnya dengan buffer normal, tetapi dengan sinyal kontrol. Dalam kasus buffer tinggi aktif, ia beroperasi secara normal hanya ketika sinyal kontrol adalah 1. Dalam kasus buffer rendah aktif, ia beroperasi secara normal hanya ketika sinyal kontrol adalah 0.

10. Flip-Flop. merupakan sirkuit elektronik yang memiliki dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi.

Simbol Amplifier

Simbol Amplifier

1. Basic Amplifier (Penguat dasar). Merupakan sebuah perangkat elektronika yang dapat digunakan untuk penguatan sinyal input yang relatif kecil. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Pengaplikasiannya seperti pada sistem komunikasi, perangkat audio, dll.

2. Operational Amplifier (Penguat Operasional). Merupakan penguat tegangan dengan gain yang sangat tinggi. Digunakan dalam perangkat instrumentasi, pemrosesan sinyal, sistem kontrol, dll.

Simbol Antena

Simbol Antena

1. Antena. Sebuah perangkat yang mampu mengubah daya listrik menjadi gelombang radio. Digunakan dalam komunikasi nirkabel untuk mengirim atau menerima sinyal.

2. Antena Loop. Jenis antena yang digunakan sebagai antena penerima dalam rentang frekuensi rendah.

3. Antena Dipole. Merupakan antena radio yang dapat dibuat dari kabel sederhana, dengan pengisi berada di tengah elemen driven. Antena ini adalah jenis yang paling banyak digunakan. Umumnya digunakan di TV set-top, transmisi gelombang pendek, dan penerima FM.

Simbol Transformator (Trafo)

Simbol Transformator (Trafo)

1. Transformator Inti Udara (Air Core Transformer). Merupakan jenis trafo yang tidak menggunakan bahan apapun sebagai inti (hampa). Jadi, proses induksi medan magnet hanya merambat melalui medium udara sepenuhnya. Kelemahan trafo ini, yaitu induksi listrik yang dihasilkan lebih lemah jika dibanding dengan trafo berinti besi atau ferrite.

2. Transformator Inti Besi (Iron Core Transformer). Merupakan jenis trafo yang menggunakan plat-plat berbahan besi lunak sebagai intinya. Bahan besi lunak tersebut dicampur dengan magnet, membuat medan magnet terinduksi lebih kuat dan tingkat efisiensi trafo juga meningkat.

3. Transformator CT (Center Tapped). Merupakan trafo yang mempunyai dua gulungan sekunder yang sama dan terhubung secara seri.

4. Transformator Step-Up. Jenis trafo yang mempunyai fungsi untuk menaikkan tegangan dari tegangan primer menjadi tegangan sekunder. Ini karena trafo step-up memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer.

5. Transformator Step-Down. Jenis trafo yang mempuyai lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, membuat fungsinya dapat sebagai penurun tegangan.

Baca Juga: Transformator: Pengertian, Prinsip Kerja, dan Contoh Soalnya

Simbol Pengukuran

Simbol Pengukuran

1. Voltmeter. Untuk mengukur tegangan listrik, satuannya Volt.

2. Apermeter. Untuk mengukur arus listrik, satuannya Ampere.

3. Ohmmeter. Untuk mengukur hambatan, satuannya Ohm.

4. Galvanometer. Untuk mengukur arus kecil, biasanya 1mA atau kurang.

5. Osiloskop. Untuk menampilkan bentuk sinyal listrik. Selain itu, dapat juga digunakan untuk mengukur tegangan dan periode waktu.

Simbol Perangkat Audio

Simbol Perangkat Audio

1. Mikrofon (Microphone). Mengubah sinyal suara atau suara menjadi sinyal listrik.

2. Earphone. Mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.

3. Pengeras Suara (Loudspeaker). Mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara, tetapi akan memperkuat versinya.

4. Piezo-Transduser. Mengubah aliran energi listrik menjadi sinyal suara.

5. Bell. Mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.

6. Buzzer. Mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.

Simbol Sensor

Simbol Sensor

1. LDR (Light Dependent Resistor). Merupakan jenis sensor yang mengubah cahaya menjadi resistansi.

2. Thermistor. Merupakan jenis sensor yang mengubah suhu (panas) menjadi resistansi.

Simbol untuk Komponen Lainnya

Simbol Komponen Listrik

1. Lampu. Ketiga simbol tersebut merupakan simbol lampu, yaitu komponen elektronika yang mengubah energi listrik menjadi cahaya.

2. Motor. Mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.

3. Sekering (Fuse). komponen elektronika yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian terhadap arus yang mengalir secara berlebihan.

4. Osilator Kristal. Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi.

5. ADC (Analog to Digital converter). Berfungsi untuk mengubah sinyal analog ke kode-kode digital.

6. DAC (Digital to Analogue converter). Berfungsi untuk mengubah kode digital menjadi sinyal analog.

7. Termokopel. Alat untuk mengukur suhu.