Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan antara Mesin Bensin dan Mesin Diesel

Perbedaan Mesin Bensin dan Diesel

Mesin bensin dan mesin diesel adalah dua jenis mesin yang paling sering digunakan pada setiap kendaraan. Keduanya memiliki perbedaan yang mendasar, mungkin yang paling umum diketahui adalah perbedaan bahan bakar yang digunakan. Mesin bensin menggunakan bahan bakar bensin, sedangkan mesin diesel menggunakan solar. Namun, sebetulnya perbedaanya tidak hanya tentang bahan bakar yang digunakan saja, melainkan terdapat perbedaan lainnya yang penting juga untuk diketahui. berikut adalah penjelasan perbedaan mesin bensin dan diesel.

Pengertian Mesin Bensin

Mesin bensin adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam (internal combustion) yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin bensin juga disebut juga sebagai mesin Otto, diambil dari nama penemu mesin pembakaran dalam berkebansaan Jerman, Nikolaus August Otto. Selain itu, mesin bensin juga diberi julukan mesin spark ignation engine karena menggunakan busi.

Mesin bensin yang paling sering digunakan adalah mesin empat tak, untuk  mesin dua tak memang sudah sangat jarang untuk ditemui (dalam keadaan baru). Mesin empat tak memilliki cara kerja empat langkah, yaitu langkah hisap, langkah kompresi, langkah kerja, dan langkah pembuangan. Sementara itu, mesin dua tak hanya memiliki dua tahapan/langkah saja, yakni lengkah pertama isap dan kompresi, langkah kedua pembakaran dan buang.

Cara kerja mesin bensin pada dasarnya, yaitu bahan bakar (bensin) dicampur dengan udara, proses percampuran bahan bakar dan bensin terjadi di karburator atau sistem injeksi. Setelah itu, bahan bakar yang becampur udara mengalir ke dalam ruang bakar dan dikompresikan dalam ruang bakar. Kemudian, supaya terjadi proses pembakaran (ledakan) diberi percikan bunga api listrik yang berasal dari busi. Dengan adanya ledakan di ruang bakar, membuat torak (piston) terdorong sehingga ikut menggerakkan poros engkol yang kemudian gerakannya didistribusikan ke roda.

Baca Juga: Memahami Torsi dan Horsepower pada Kendaraan

Pengertian Mesin Diesel

Mesin diesel adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin diesel tidak menggunakan busi, melainkan hanya menggunakan panas kompresi yang dihasilkan. Oleh karena itu, mesin diesel disebut juga sebagai mesin pemicu kompresi. Penamaan diesel diambil dari penemunya yang berkebangsaan Jerman, Rudolf Diesel, ditemukan pada tahun 1892.

Efisiensi termal yang dimiliki mesin diesel sangatlah baik, bahkan terbaik di antara mesin pembakaran dalam dan pembakaran luar manapun. Mesin diesel juga memiliki tipe empat tak dan dua tak. Namun, bedanya pada mesin diesel  bahan bakar dimasukkan ke dalam silinder oleh injektor bahan bakar dan dicampur dengan udara panas terkompresi di dalam silinder. Mesin ini awalnya digunakan hanya untuk pengganti mesin uap, tetapi pada akhirnya juga diterapkan di berbagai moda transportasi, seperti lokomotif, kapal, truk, dan juga mobil.

Pada mesin diesel, piston bergerak ke bagian paling atas silinder, membuat panjang langkah piston lebih panjang, dan karena torsi sama dengan gaya dikalikan jarak, maka diesel memiliki lebih banyak torsi. Untuk membakar bahan bakar, mesin diesel menggunakan kompresi udara dan dengan laju kompresi yang lebih cepat bahan bakar terbakar lebih cepat sehingga juga menambah besarnya torsi.

Mengapa Mesin Bensin dan Diesel Menggunakan Bahan Bakar yang Berbeda?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, mesin diesel memiliki kompresi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mesin bensin. Oleh karena itu, mesin bensin tidak terlalu membutuhkan bahan bakar yang titik nyala apinya tinggi. Bensin memiliki titik nyala api yang lebih rendah jika dibandingkan dengan solar, membuat bensin lebih cocok untuk mesin bensin. Apabila mesin bensin menggunakan bahan bakar solar, solar tidak akan terbakar, walaupun sudah menggunakan busi ditambah dengan kompresi mesin bensin.

Pada mesin diesel, gerakan piston lebih panjang karena supaya mendapatkan kompresi yang tinggi. Dengan demikian, mesin diesel membutuhkan bahan bakar yang titik nyala apinya rendah, seperti solar. Karena apabila mesin diesel menggunakan bahan bakar bensin, dapat membuat gerakan piston tidak sampai di TMA (titik mati atas) karena besarnya kompresi yang dihasilkan (sebelum TMA), dan berakibat merusak sistem kerja mesin.