Pemahaman Dasar Common Emitter, Base, dan Collector Amplifier
1. Common Emitter (CE) Amplifier
Pembahasan singkat rangkaian di atas:
- R1 dan R2 membentuk rangkaian pembagi tegangan.
- Kapasitor CB berperan sebagai bypass, memungkinkan sinyal AC melewati bypass RE sehingga meningkatkan amplifier.
- C1 dan C2 pada dasarnya untuk blok arus DC, dan memungkinkan arus AC melewati rangkaian.
Karakteristik Utama:
- Pembalik: Output berlawanan fase 180° dengan input.
- Penguatan Tinggi: Menawarkan penguatan tegangan, arus, dan daya yang tinggi.
- Impedansi input sedang dan impedansi output tinggi.
- Aplikasi: Penguat audio, sirkuit RF, penggerak logika, penguat rendah bising, osilator.
2. Common Base (CB) Amplifier
Karakteristik Utama:
- Non-pembalik: Output sephase dengan input (fase sama, 0° pergeseran fase).
- Penguatan Tegangan Sedang sampai Tinggi (mirip atau bahkan sedikit lebih tinggi daripada CE), tapi penguatan arus rendah. Akibatnya, penguatan daya sedang (tidak sebesar CE).
- Impedansi Rendah pada Input, Tinggi pada Output
- Lebar Pita Frekuensi Tinggi (Bandwidth Luas).
- Aplikasi Utama: Penguat RF dan microwave, Penguat sinyal dari sumber impedansi rendah (misalnya antena, sensor), Tahap input pada amplifier cascaded (digabung dengan CE untuk mendapatkan penguatan total tinggi), Osilator frekuensi tinggi.
3. Common Collector (CC) Amplifier
Karakteristik Utama:
- Non-pembalik: Output sephase dengan input (pergeseran fase ≈ 0°).
- Penguatan Tegangan Rendah (Hampir 1): Penguatan tegangan ≈ 1 (unity gain atau sedikit kurang dari 1). Tapi penguatan arus tinggi (≈ β + 1, mirip CE). Akibatnya, penguatan daya tinggi (karena arus yang diperkuat).
- Impedansi Tinggi pada Input, Rendah pada Output.
- Fungsi Utama sebagai Buffer: Tidak memperkuat tegangan, tapi mengubah impedansi.
- Aplikasi Utama: Buffer stage, Impedance matching, Tahap output pada amplifier multi-stage, Penguat arus, Regulator tegangan sederhana.
Ringkasan
