Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Crankshaft: Fungsi, Cara Kerja, dan Gejala Kerusakan

Crankshaft merupakan salah satu komponen penting dalam mesin kendaraan, utamanya mesin yang menggunakan sistem pembakaran internal. Memahami fungsi crankshaft, cara kerjanya, dan gejala kerusakan yang mungkin terjadi sangat penting untuk menjaga performa kendaraan Anda.

Fungsi Crankshaft
(Image source: endurancewarranty.com)

Apa Itu Crankshaft?

Crankshaft atau poros engkol adalah bagian yang terletak di blok mesin (engine block), di bawah ruang pembakaran (combustion chamber).

Ruang pembakaran adalah tempat di mana campuran udara dan bahan bakar dibakar, sedangkan crankshaft berada di bagian bawah mesin, terhubung dengan piston melalui connecting rod.

Fungsi Crankshaft

Fungsi utama crankshaft adalah menghasilkan tenaga rotasi untuk menggerakkan kendaraan. Crankshaft mengonversi gerakan naik-turun piston menjadi gerakan rotasi yang diperlukan untuk menggerakkan roda.

Cara Kerja Crankshaft

Cara kerja crankshaft dimulai saat pembakaran terjadi di ruang pembakaran. Hasil pembakaran ini akan mendorong piston untuk bergerak naik-turun.

Crankshaft, dengan bantuan connecting rod, kemudian mengubah gerakan ini menjadi gerakan rotasi yang diperlukan untuk menggerakkan flywheel dan sistem transmisi.

Gejala Kerusakan Crankshaft

Penting untuk mengenali gejala kerusakan pada crankshaft agar kendaraan tetap aman dan nyaman digunakan. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan meliputi:

A. Vibrasi Mesin: Jika mesin terasa bergetar lebih dari biasanya, ini bisa menjadi tanda bahwa crankshaft mulai aus.

B. Suara Mesin yang Tidak Normal: Munculnya suara aneh dari bagian dalam mesin bisa mengindikasikan kerusakan pada crankshaft.

C. Kecepatan Tidak Stabil: Saat melaju di kecepatan tinggi, jika kecepatan kendaraan terasa tidak stabil, ini bisa juga disebabkan oleh masalah pada crankshaft.

Penyebab Kerusakan Crankshaft

Kerusakan pada crankshaft sering kali disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Kualitas Pelumas: Penggunaan pelumas berkualitas rendah dapat mempercepat keausan pada crankshaft.
  • Kebocoran Mesin: Kebocoran pada mesin dapat mengganggu kinerja crankshaft dan menyebabkan kerusakan.
  • Usia Komponen: Seiring waktu, crankshaft dapat mengalami keausan yang berdampak pada kinerjanya.

Memahami fungsi crankshaft, cara kerjanya, dan gejala kerusakan adalah langkah penting untuk menjaga kendaraan Anda dalam kondisi optimal.

Pastikan untuk melakukan perawatan rutin dan menggunakan pelumas berkualitas agar crankshaft dan komponen lainnya dapat berfungsi dengan baik.

Dengan perhatian yang tepat, Anda dapat memastikan performa mesin yang maksimal dan umur panjang kendaraan Anda.