Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-jenis PLTA Berdasarkan Sistem dan Daya yang Dihasilkan

Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk pemanfaatan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Hal itu didukung banyaknya sumber mata air dan curah hujan yang memadai di Indonesia.

PLTA sendiri tidak melulu harus dengan waduk yang besar. Saat ini, pemanfaatan energi air untuk dijadikan energi listrik banyak dilakukan di sungai-sungai. Tidak hanya sungai besar, sungai kecil pun sudah banyak dimanfaatkan.

Namun, tetap saja jika ingin mendapatkan output daya yang besar maka harus menggunakan aliran air yang besar pula.

Jadi, PLTA itu tidak hanya satu jenis saja, melainkan terdapat beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis PLTA yang perlu kamu ketahui.

1. PLTA Jenis Aliran Sungai Langsung (Run-Of-River Hydropower)

Ciri khas dari PLTA ini adalah tidak adanya penyimpanan, seperti waduk. Namun, PLTA ini langsung mengambil aliran air dari sungai sebagai sumber utamanya.

PLTA Jenis Aliran Sungai Langsung (Run-Of-River Hydropower)

Jadi, air dari sungai langsung dialirkan ke turbin menggunakan penstock. Kemudian, energi kinetik air langsung menggerakkan turbin. Putaran turbin dihubungkan ke generator sehingga energi mekanik turbin berubah menjadi energi listrik.

2. PLTA Jenis Penampungan (Storage Hydropower)

PLTA ini menjadi salah satu yang populer di Indonesia. Ciri khasnya, yaitu adanya penampung atau lazim disebut sebagai waduk. Selain itu, PLTA ini cocok untuk daya output yang besar.

PLTA Jenis Penampungan (Storage Hydropower)
(Gambar: Youtube Student Energy)

Dengan adanya waduk membuat fleksibiltas yang lebih mumpuni. Karena lebih mudah dalam mengatur debit air yang diperlukan.

Cara kerjanya, air yang ditampung menghasilkan energi potensial. Kemudian, air dialirkan ke tubin. Air yang mengalir menghasilkan energi kinetik yang dapat memutar turbin. Putaran turbin menghasilkan energi mekanik yang dapat memutar generator sehingga menjadi energi litrik.

3. PLTA Jenis Pompa (Pumped Storage Hydropower)

Sama seperti PLTA penampungan, tetapi pada PLTA pompa menggunakan 2 penampungan (waduk). 1 di atas dan 1 lagi di bawah. PLTA ini biasanya sebagai pelengkap dari pembangkit listrik lainnya, seperti PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) dan PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu/angin).

PLTA Jenis Pompa (Pumped Storage Hydropower)
(Gambar: Youtube Hydrotasmania)

Cara kerjanya begini, pada saat PLTB atau PLTS beroperasi maka sering kali mendapatkan kelebihan produksi listrik.

Kelebihan itu kemudian dimanfaatkan untuk memompa air dari penampungan bawah ke penampungan atas. Namun, PLTB atau PLTS tidak seterusnya optimal. Karena harus mengandalkan angin atau cahaya.

Jadi, pada saat PLTB atau PLTS tidak optmal maka PLTA pompa ini mulai beroperasi. Caranya, air dari penampungan atas di alirkan ke turbin yang kemudian memutar generator hingga akhirnya air kembali ke penampungan bawah lagi.

Jenis-jenis PLTA Berdasarkan Daya yang Dihasilkan

  • Large Hydropower → Daya yang dihasilkan lebih dari 3O MW (Megawatt).
  • Small Hydropower → Daya yang dihasilkan 1 MW sampai 10 MW (Megawatt).
  • Micro Hydropower → Daya yang dihasilkan 1 kW sampai 100 kW (Megawatt).