Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Kerja Mesin Injeksi dan Kelebihannya

Anda pasti sering mendengar istilah mesin injeksi pada sebuah kendaraan, baik pada mobil ataupun motor. Namun, tahu gak sih, apa itu mesin injeksi?

Secara singkat Anda pasti langsung menjawab "mesin untuk menghemat bensin." Ya, gak salah juga sih, karena memang tujuan utama dari hadirnya mesin injeksi adalah untuk menghemat bahan bakar.

Namun, kebanyakan orang awam masih kurang paham bagaimana cara kerjanya. Jika Anda salah satu di antaranya, maka dalam artikel ini akan membantu Anda memahami cara kerja mesin injeksi, beserta kelebihannya dibandingkan sistem karburator yang lebih tradisional.

Pengertian Mesin Injeksi

Mesin injeksi adalah istilah lebih umum yang digunakan untuk menggambarkan mesin kendaraan bermotor yang menggunakan sistem Electronic Fuel Injection (EFI), yaitu sistem pengabutan bahan bakar yang menggunakan teknologi elektronik untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar mesin.

Injeksi Motor

Komponen Penting dalam Sistem EFI dan Fungsinya

Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) memiliki beberapa komponen yang berperan penting dalam pengoperasiannya. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai komponen-komponen tersebut:

1. Tangki bahan bakar

Tangki bahan bakar berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan bakar yang akan digunakan sebagai pelumas bagi mesin. Umumnya terbuat dari bahan plastik dengan ukuran yang tebal.

2. Filter bahan bakar

Filter bahan bakar digunakan untuk menyaring kotoran atau partikel yang mungkin terdapat dalam bahan bakar. Dengan adanya filter ini, hanya bahan bakar yang sudah bersih yang akan mengalir ke area pembakaran dalam sistem EFI.

3. ECU (Electronic Control Unit):

ECU adalah komponen yang bertanggung jawab untuk menganalisis data yang diperoleh dari sensor-sensor yang terpasang dalam sistem. Data tersebut kemudian digunakan untuk mengatur kinerja injektor ketika menyemprotkan bahan bakar.

4. Delivery pipe

Delivery pipe berfungsi sebagai saluran yang menampung dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor. Karena harus menahan tekanan tinggi, delivery pipe biasanya terbuat dari material yang keras dan tahan lama.

5. Return feed

Return feed adalah saluran yang digunakan untuk mengalirkan kembali bahan bakar ke dalam tangki jika tekanan dalam mesin terlalu tinggi. Ini membantu menjaga keseimbangan tekanan dan aliran bahan bakar dalam sistem EFI.

Cara Kerja Electronic Fuel Injection (EFI) pada Mesin

EFI adalah sistem yang menggunakan kontrol elektronik untuk memantau dan mengatur penyemprotan bahan bakar ke dalam mesin, secara otomatis sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini adalah langkah-langkah cara kerja EFI:

1. Pemantauan kondisi mesin

Sistem EFI akan memantau kondisi mesin secara terus-menerus. Hal ini dilakukan melalui sensor-sensor yang terpasang pada mesin, yang mengukur berbagai parameter, seperti suhu, tekanan udara, putaran mesin, dan lain sebagainya.

2. Analisis oleh ECU (Electronic Control Unit)

Hasil pemantauan kondisi mesin akan ditampung oleh ECU. Kemudian, ECU akan menganalisis data yang diperoleh dari sensor-sensor tersebut, untuk menentukan kebutuhan bahan bakar pada setiap komponen mesin.

3. Penyemprotan bahan bakar yang diatur

Setelah melakukan analisis, ECU akan mengatur jumlah bahan bakar yang harus disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.

Hal ini dilakukan dengan kontrol presisi terhadap injektor bahan bakar, injektor akan menyemprotkan bahan bakar sesuai takaran yang telah diatur.

4. Pemanfaatan bahan bakar oleh komponen mesin

Bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor akan diterima oleh mesin, atau komponen lain yang membutuhkan bahan bakar.

Dengan adanya pasokan bahan bakar yang tepat, komponen-komponen mesin dapat berfungsi secara maksimal.

Kelebihan Sistem EFI (Electronic Fuel Injection)

Sistem EFI memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem karburator yang lebih tradisional. Berikut adalah beberapa kelebihan utama sistem EFI:

1. Efisiensi bahan bakar yang lebih baik

Sistem EFI menggunakan kontrol elektronik yang canggih untuk mengatur penyemprotan bahan bakar secara presisi.

Hal ini memungkinkan pembakaran yang lebih efisien dan optimal, sehingga menghasilkan penggunaan bahan bakar yang lebih hemat.

Jika dibandingkan dengan sistem karburator yang cenderung lebih boros, maka EFI dapat memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

2. Respons dan performa yang lebih baik

Sistem EFI mampu merespons perubahan kondisi mesin secara cepat dan akurat.

Dengan adanya pengaturan yang presisi terhadap penyemprotan bahan bakar, sistem EFI dapat memberikan respons yang lebih responsif dan performa yang lebih baik, terutama pada putaran mesin tinggi.

3. Penyesuaian otomatis dengan kondisi lingkungan dan mesin

ECU dalam sistem EFI memantau berbagai parameter mesin, seperti suhu udara, tekanan atmosfer, dan putaran mesin.

Hal ini memungkinkan sistem EFI untuk secara otomatis menyesuaikan penyemprotan bahan bakar, dengan kondisi lingkungan dan mesin yang berubah-ubah.

Dalam sistem karburator tradisional, penyesuaian semacam itu harus dilakukan secara manual.

4. Start yang lebih mudah

Sistem EFI memudahkan proses start mesin, terutama pada kondisi dingin.

EFI dapat mengatur penyemprotan bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin saat start, sehingga mesin dapat menyala dengan lebih mudah dan cepat.

5. Pemeliharaan yang lebih mudah

Sistem EFI memiliki komponen yang lebih sedikit, dibandingkan dengan karburator yang cenderung memiliki banyak bagian dan perlu penyetelan manual secara rutin.

EFI juga memiliki diagnosis dan pemantauan yang lebih canggih melalui sistem pengendalian elektronik, sehingga memudahkan pemeliharaan dan deteksi masalah.