Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Skala Kekerasan Mineral Mohs

Pada tahun 1812, seorang ahli geologi dan mineralogi asal Jerman bernama Fredrich Mohs menemukan skala kekerasan mineral yang disebut Skala Mohs, dan masih digunakan sampai sekarang.

Setiap mineral memiliki tingkat kekerasannya masing-masing, dengan adanya skala kekerasan Mohs maka sangat berguna dalam membantu mengidentifikasi mineral.

Kekerasan mineral adalah ukuran seberapa tahan mineral tersebut terhadap goresan, yang diukur dengan menggoreskan mineral tersebut terhadap benda lain yang kekerasannya sudah diketahui berdasarkan skala kekerasan Mohs.

Fredrich Mohs membuat aturan sepuluh mineral standar yang berdasarkan peningkatan kekerasan.

Talk adalah yang paling lembut dan berlian adalah yang paling keras. Setiap mineral hanya dapat menggores mineral yang berada di bawah tingkat kekerasannya.

Dalam grafik ini, tersedia indeks mineral dan beberapa objek umum yang digunakan untuk menentukan kekerasan mineral.

Skala Mohs
(Sumber gambar: www.nps.gov)

Talek atau Talk (Talc)

  • Kekerasan: 1
  • Warna: Hijau keperakan, abu-abu, atau putih
  • Gores: Putih
  • Kilau: Kusam hingga seperti mutiara atau berminyak
  • Ciri-ciri lainnya: Terasa seperti sabun saat disentuh
  • Kualitas batu permata: Talk terlalu lunak untuk dijadikan batu permata.
  • Kegunaan industri: Digunakan dalam bedak talk (talcum powder), make-up, dan pembuatan kertas.

Gipsum (Gypsum)

  • Kekerasan: 2
  • Warna: Biasanya putih, tidak berwarna, atau abu-abu
  • Gores: Putih
  • Kilau: Vitreous hingga mutiara
  • Karakteristik lainnya: Beberapa sampel berpendar
  • Kualitas batu permata: Gipsum mudah retak dan terlalu lunak untuk dijadikan batu permata.
  • Kegunaan industri: Digunakan dalam pembuatan semen, papan gipsum, dan cetakan gipsum.

Kalsit (Calcite)

  • Kekerasan: 3
  • Warna: Biasanya putih, tidak berwarna, atau kuning muda
  • Gores: Putih
  • Kilau: Vitreous
  • Karakteristik lainnya: Mendesis dalam asam encer, dan beberapa sampel berpendar
  • Kualitas batu permata: Kalsit mudah retak dan terlalu lunak untuk digunakan sebagai perhiasan.
  • Kegunaan industri: Bahan batu (kapur dan marmer) bangunan yang penting, juga digunakan dalam pembuatan semen.

Fluorit (Fluorite)

  • Kekerasan: 4
  • Warna: Umumnya ungu, biru, hijau atau kuning atau tidak berwarna, satu kristal bisa beraneka warna
  • Gores: Putih
  • Kilau: Vitreous
  • Ciri-ciri lainnya: Sering berpendar
  • Kualitas batu permata: Jarang digunakan sebagai batu permata (seperti berlian), namun dapat digunakan sebagai manik-manik pada perhiasan atau diukir menjadi patung.
  • Kegunaan industri: Digunakan dalam pasta gigi dan digunakan untuk membuat lapisan anti lengket pada penggorengan.

Apatit (Apatite)

  • Kekerasan: 5
  • Warna: Biasanya hijau, kuning, biru, coklat kemerahan, atau ungu
  • Gores: Putih
  • Kilau: Seperti kaca hingga berminyak, terkadang seperti lilin
  • Ciri-ciri lainnya: Terlihat 'larut sebagian', seperti permen yang sudah lama berada di mulut
  • Kualitas batu permata: Kristal yang menarik dapat dipotong menjadi batu permata, tetapi apatit masih terlalu lunak untuk banyak digunakan dalam perhiasan.
  • Kegunaan industri: Sumber penting fosfat dalam pupuk.

Ortoklas (Orthoclase)

  • Kekerasan: 6
  • Warna: Putih pucat, kuning, atau nuansa merah, oranye, dan coklat
  • Gores: Putih
  • Kilau: Vitreous hingga kusam
  • Karakteristik lainnya: Beberapa kristal mungkin menunjukkan opalescence dan disebut moonstone
  • Kualitas batu permata: Sering digunakan dalam perhiasan, tetapi bukanlah permata yang sangat berharga.
  • Kegunaan industri: Merupakan unsur penting dalam kaca, juga ditemukan di granit, dan batu bangunan dekoratif.

Kuarsa (Quartz)

  • Kekerasan: 7
  • Warna: Putih dan tidak berwarna, namun bisa juga berwarna ungu (amethyst), merah muda (rose quartz), atau coklat hingga hitam (smoky quartz)
  • Gores: Putih
  • Kilau: Vitreous
  • Ciri-ciri lainnya: Sering ditemukan berbentuk prisma heksagonal, dengan 'puncak' limas bersisi enam.
  • Kualitas batu permata: Cukup keras untuk dipotong dan biasa digunakan dalam perhiasan, tetapi ini bukanlah batu yang sangat berharga.
  • Kegunaan industri: Bahan utama kaca, juga digunakan dalam komponen komputer, dan jam.

Topaz

  • Kekerasan: 8
  • Warna: Tidak berwarna, kuning, oranye, merah muda, dan biru
  • Gores: Putih
  • Kilau: Vitreous
  • Karakteristik lainnya: Kristal bisa mencapai ukuran yang sangat besar, terkadang beberapa ratus ribu kilogram!
  • Kualitas batu permata: Topaz telah digunakan selama berabad-abad dalam perhiasan dan dapat menjadi batu permata yang berharga.
  • Kegunaan industri: Tidak banyak digunakan dalam industri.

Korundum (Corundum)

  • Kekerasan: 9
  • Warna: Bisa putih atau tidak berwarna, merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, dan merah muda
  • Gores: Putih
  • Kilau: Vitreous hingga adamantine
  • Ciri-ciri lain: Dapat terdapat fraktur conchoidal (berbentuk cangkang).
  • Kualitas batu permata: Variasi merah korundum dikenal sebagai rubi dan semua warna korundum lainnya dikenal sebagai safir. Kedua varietas tersebut merupakan batu permata yang sangat berharga.
  • Kegunaan industri: Bubuk korundum adalah bahan abrasif yang digunakan untuk membuat amplas dan papan amplas.

Intan atau Berlian (Diamond)

  • Kekerasan: 10
  • Warna: Kuning pucat, coklat, abu-abu, putih, biru, hitam, kemerahan, kehijauan, dan tidak berwarna
  • Gores: Putih
  • Kilau: Adamantine
  • Ciri-ciri lainnya: Kristal berlian terbaik bersifat transparan
  • Kualitas batu permata: Berlian sangat keras dan tidak mudah tergores. Kekerasan dan keindahan alaminya membuat berlian selalu menjadi batu permata yang bernilai tinggi.
  • Kegunaan industri: Kekerasannya menjadikannya mineral industri yang berguna, pelapis mata gergaji, mata bor, dan alat pemotong lainnya. Ini juga digunakan untuk memotong berlian lainnya karena tidak ada bahan lain yang cukup keras.