Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Kerja KRL (Kereta Rel Listrik)

Bagi Anda yang tinggal di daerah Jabodetabek pasti sudah tidak asing dengan KRL, sebuah alat transportasi umum yang banyak digandrungi oleh masyarakat perkotaan. KRL juga merupakan alat transportasi umum yang menjadi solusi andalan pemecah kemacetan di berbagai kota besar di dunia.

KRL (Kereta Rel Listrik)

KRL (Kereta Rel Listrik) atau Electric Multiple Unit (EMU) adalah jenis kereta rel yang ditenagai oleh listrik. KRL tidak memerlukan lokomotif terpisah, karena motor traksi listrik sudah terpasang dalam satu atau beberapa gerbong.

KRL biasanya terdiri dari dua atau lebih gerbong yang digabungkan secara semi-permanen, tetapi gerbong unit tunggal bertenaga listrik umumnya juga digolongkan sebagai KRL. Sebagian besar KRL adalah kereta penumpang, tetapi ada juga versi untuk membawa surat atau kereta pos.

Alat transportasi yang satu ini memang sangat diperlukan di daerah perkotaan, karena akselerasinya yang cepat dan pengoperasiannya yang bebas polusi. Selain itu, KRL juga lebih tenang karena tidak mengeluarkan bunyi yang terlalu bising layaknya kereta rel diesel atau kereta api lokomotif.

KRL dapat beroperasi lebih larut malam dan lebih sering tanpa mengganggu penduduk sekitar pinggiran rel. Kelebihan KRL lainnya adalah terletak pada desain terowongan kereta KRL yang lebih sederhana karena tidak diperlukan lubang angin untuk mengeluarkan asap, meskipun ada beberapa yang harus didesain ulang untuk mengakomodasi peralatan tambahan yang diperlukan untuk menyalurkan tenaga listrik ke kereta.

Baca Juga: Airbus Mengembangkan Pesawat Hidrogen Tanpa Emisi untuk Komersial

Cara Kerja KRL (Kereta Rel Listrik)

Sebagian besar KRL ditenagai oleh motor traksi, di mana tenaga listriknya diterima melalui rel ketiga atau kabel overhead (overhead wire). Sebuah KRL memiliki komponen tenaga dan traksi yang sama dengan lokomotif, tetapi komponen tersebut tidak terkonsentrasi di satu gerbong, melainkan tersebar di seluruh gerbong yang membentuk unit tersebut.

KRL (Kereta Rel Listrik)

Rel ketiga (third rail), juga dikenal sebagai rel hidup, rel listrik, atau rel konduktor, adalah metode penyediaan tenaga listrik ke lokomotif atau kereta, melalui konduktor kaku semi-kontinu yang ditempatkan di samping atau di antara rel-rel kereta api. Ini biasanya digunakan dalam angkutan massal atau sistem angkutan cepat (seperti KRL), yang memiliki keberpihakan di koridornya sendiri, sepenuhnya atau hampir sepenuhnya terpisah dari lingkungan luar. Sistem rel ketiga biasanya disuplai dari listrik arus searah.

KRL (Kereta Rel Listrik)

Overhead wire adalah kabel listrik yang digunakan untuk mengirimkan energi listrik ke lokomotif listrik, bus listrik, atau trem. Istilah umum yang digunakan oleh International Union of Railways untuk teknologi ini adalah overhead line. Ini juga dikenal dengan berbagai macam sebutan, catenary overhead, overhead contact line (OCL), overhead contact system (OCS), overhead equipment (OHE), overhead line equipment (OLE atau OHLE), overhead lines (OHL), overhead wiring (OHW), traction wire, dan trolley wire.

Sebagai Kereta Berkecepatan Tinggi

Terdapat beberapa kereta rel listrik yang lebih terkenal di dunia karena memiliki kecepatan yang tinggi, seperti Pendolino dan Frecciarossa 1000 di Italia, Shinkansen di Jepang, China Railway High-speed di China, ICE 3 di Jerman, dan British Rail class 395 Javelin.

Jenis Kereta Rel Listrik

Satu set KRL lengkap umumnya dikelompokkan berdasarkan fungsinya, dan terdapat empat jenis KRL: power car, motor car, driving car, dan trailer car. Kereta dapat memiliki lebih dari satu fungsi, di mana motor-motor traksi pada kereta tersebut dikendalikan secara serentak.

  • Power car adalah jenis kereta yang dipasangi peralatan kelistrikan untuk menghantarkan listrik dari prasarana KRL, misalnya sepatu kontak (pickup shoes) untuk rel ketiga atau pantograf untuk listrik aliran atas, beserta trafo.
  • Motor car adalah jenis kereta yang dipasangi motor traksi untuk menggerakan kereta, dan sering digabungkan dengan power car untuk menghindari hubungan bertegangan tinggi antar gerbong.
  • Driving car adalah kereta yang terdapat kabin masinis untuk mengendalikan kereta. KRL biasanya memiliki dua driving car yang berada di kedua ujungnya.
  • Trailer car adalah setiap kereta yang tidak masuk dalam ketiga jenis di atas, karena tidak dilengkapi peralatan khusus, dan hanya berupa kereta penumpang biasa. Terkadang antar gerbong digabungkan secara semi permanen.