Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Transmitter, Jenis, dan Fungsinya

Jenis-jenis Transmitter

Pada artikel ini akan membahas tentang transmitter dalam dunia instrumen atau kontrol proses, bukan transmitter dalam dunia telekomunikasi. Apa bedanya? Berikut adalah penjelasannya.

Jadi, transmitter dalam dunia instrumen adalah perangkat yang mengubah sinyal yang dihasilkan oleh sensor menjadi sinyal instrumentasi standar yang mewakili variabel proses yang diukur dan dikendalikan.

Sementara itu, dalam dunia telekomunikasi, transmitter adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk menghasilkan gelombang radio untuk mengirim data dengan bantuan antena.

Jenis-jenis Transmitter dan Fungsinya

Terdapat berbagai macam jenis transmitter, semuanya memiliki karakteristik yang berbeda dan tentu saja diaplikasikan dalam pekerjaan yang berbeda.

Cara kerja dari setiap jenis transmitter juga unik, di mana setiap sistemnya dirancang dengan perhitungan sesuai bidang kerjanya.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan dijelaskan berbagai jenis dari transmitter:

1. Pressure Transmitter

Pressure transmitter adalah jenis transmitter yang dapat mengubah sinyal gas, cairan, dan tekanan lainnya menjadi sinyal arus dan tegangan standar.

Kemudian, pressure transmitter akan mengirimkan hasilnya ke instrumen berikutnya, seperti instrumen alarm indikasi, perekam, dan regulator untuk pengukuran, indikasi, dan pengaturan proses.

Secara sederhana, cara kerja pressure transmitter adalah mengubah tekanan mekanis menjadi sinyal listrik analog.

Pengukuran tekanan didasarkan pada menangkap perubahan tegangan.

Tekanan pada pressure transmitter bertindak sebagai gaya pada diafragma, di mana sistemnya tergantung pada tekanan yang diterapkan diafragma mengembang atau menekan, dan nilai resistansi berubah sesuai dengan itu. Selanjutnya, Nilai tersebut ditransmisikan sebagai sinyal listrik.

2. Integrated Temperature Transmitter

Integrated temperature transmitter adalah transmitter yang umumnya terdiri dari probe suhu (termokopel atau sensor tahan panas) dan unit elektronik solid-state dua kawat.

Saat diproduksi, probe suhu langsung dipasang di kotak persimpangan dalam modul padat untuk membentuk transmitter terintegrasi.

Transmitter jenis ini terdapat dua jenis, yaitu thermal resistance temperature transmitter dan thermocouple temperature transmitter.

3. Capacitance Level Transmitter

Capacitance level transmitter adalah jenis transmitter yang cocok untuk perusahaan industri untuk mengukur dan mengontrol proses produksi.

Transmitter ini utamanya digunakan untuk pengukuran jarak jauh dan terus menerus dari tingkat cairan atau tingkat padat bubuk media konduktif dan non-konduktif.

4. Liquid Level Transmitter

Liquid level transmitter adalah jenis transmitter yang dapat diaplikasikan untuk mengukur level cair suatu cairan.

Terdapat tiga jenis liquid level transmitter yang dibedakan dari metode pengukuran, metode pemasangan, dan struktur.

Ketiga jenis tersebut, yaitu floating-ball-level transmitter, floating-buoy-level transmitter, dan hydrostatic pressure transmitter.

5. Antimony Electrode Acidity Transmitter

Antimony electrode acidity transmitter adalah instrumen analitik industri online, menyediakan fungsi seperti deteksi PH, pembersihan otomatis, dan konversi sinyal listrik.

Antimony electrode acidity transmitter adalah sistem pengukuran PH yang terdiri dari elektroda antimon dan elektroda referensi.

6. Ultrasonic Transmitter

Ultrasonic transmitter adalah jenis transmitter yang banyak digunakan di bidang pengolahan air dan limbah, seperti di rumah pompa, collecting well, tangki reaksi biokimia, dan tangki sedimentasi yang biasanya ditemui pada industri tenaga listrik dan pertambangan, seperti pada tangki slurry dan slurry batubara serta pengolahan air, dan industri perminyakan.

Hal ini karena ultrasonic transmitter dapat digunakan untuk mengukur level cairan, level material, saluran terbuka, dan pengukuran lain dari cairan yang mengalir, serta jarak.

Ultrasonic transmitter dibagi menjadi dua, yaitu general ultrasonic transmitter (without meter) dan yang paling sering digunakan integrated ultrasonic transmitter.

7. Smart Transmitter

Smart transmitter adalah transmiter yang dirancang lebih pintar (smart). Ini karena smart transmitter biasanya menggunakan mikroprosesor.

Smart transmitter berbasis mikroprosesor memiliki memori yang dapat melakukan perhitungan, menghasilkan diagnostik, dan mengungguli transmitter yang masih konvensional baik dalam hal akurasi dan stabilitas.

Smart transmitter juga akan memiliki protokol komunikasi digital yang dapat digunakan untuk membaca nilai pengukuran transmitter dan untuk mengkonfigurasi berbagai pengaturan di transmitter. Dengan begitu, menggunakan smart transmitter akan mempermudah untuk mengkonfigurasi dan mengkalibrasi.

8. Transmitter Konsentrasi Asam, Alkali, dan Garam

Transmitter ini dapat mendeteksi konsentrasi dengan mengukur nilai konduktivitas larutan.

Transmitter ini dapat terus menerus mendeteksi konsentrasi asam, alkali, dan garam dalam larutan air untuk proses industri.

Jenis transmitter ini banyak digunakan dalam pengolahan air umpan boiler, persiapan larutan kimia, perlindungan lingkungan, dan proses produksi industri lainnya.

9. Conductivity Transmitter

Conductivity transmitter adalah jenis transmitter yang dilengkapi dengan probe untuk pengukuran di tempat.

Probe ditempatkan ke dalam cairan yang akan diukur, transmitter mengaktifkan tegangan antara dua elektroda di dalam probe, yang pada akhirnya menghasilkan hambatan listrik yang menyebabkan penurunan tegangan. Kemudian, hasilnya akan dibaca oleh meteran.