Penjelasan Ilmiah Fenomena Pancaran Sinar Matahari dari Balik Awan
Pernahkah Anda sedang menyetir sore hari, lalu tiba-tiba langit seperti “terbelah” oleh berkas-berkas cahaya dramatis yang menembus awan tebal?
Banyak orang langsung bilang: “Wah, sinar Tuhan nih!” atau “Jari-jari Tuhan turun!”
Ya, itu adalah fenomena pancaran sinar matahari dari balik awan yang secara ilmiah disebut sinar krepuskular (crepuscular rays). Fenomena ini selalu berhasil bikin orang takjub, viral di Instagram, dan jadi momen favorit fotografer landscape di seluruh dunia — termasuk Indonesia.
Apa Itu Sinar Krepuskular Secara Ilmiah?
Sinar krepuskular adalah fenomena optik atmosfer ketika cahaya matahari melewati celah-celah di antara awan (atau gunung/pohon), kemudian cahaya tersebut tersebar (scattering) oleh partikel-partikel di udara seperti debu, uap air, dan aerosol.
![]() |
| (Sinar Krepuskular - Sumber gambar: norcast.tv) |
Bagian yang terkena cahaya jadi sangat terang, sedangkan bagian yang tertutup bayangan awan tetap gelap. Hasilnya? Muncul “berkas-berkas” atau “jari-jari” cahaya yang terlihat sangat dramatis.
Efek “menyebar dari satu titik” itu sebenarnya ilusi perspektif — sama seperti rel kereta api yang kelihatan menyatu di ufuk padahal sejajar. Sinar-sinar itu sebenarnya paralel, tapi otak kita melihatnya konvergen karena perspektif.
Nama-Nama Populer Fenomena Ini di Berbagai Budaya
- Sinar Tuhan / God Rays / Rays of God (paling sering dipakai gamer dan fotografer)
- Jari-Jari Tuhan
- Tangga Yakub / Jacob’s Ladder (dari Alkitab)
- Sunbeams / Rays of Light
- Di Indonesia: Sinar Bokurai, Kalimantang, atau langsung “sinar sore dari balik awan”
Kapan dan Di Mana Paling Sering Muncul?
Fenomena ini paling sering & paling cantik terlihat saat:
- Matahari rendah → pagi hari (sekitar 06.00–08.00) atau sore/menjelang magrib (16.00–18.00)
- Setelah hujan (udara banyak partikel air → scattering lebih kuat)
- Di tempat dengan kontras tinggi: pegunungan, laut, sawah, hutan berkabut
Lokasi favorit di Indonesia:
- Puncak Bogor
- Bromo saat sunrise
- Pantai Parangtritis sore hari
- Dieng Plateau
- Danau Toba
- Raja Ampat (sering banget muncul di foto-foto sana!)
Ada Juga “Lawannya”: Sinar Antikrepuskular
Kalau Anda melihat sinar-sinar yang berkumpul di sisi langit yang berlawanan dengan matahari (biasanya saat sunset), itu namanya anticrepuscular rays.
![]() |
| (Sinar Antikrepuskular - Sumber gambar: norcast.tv) |
Kelihatannya seperti langit “terbelah” atau ada “gerbang cahaya” di timur saat matahari terbenam di barat. Padahal itu sinar krepuskular yang sama, cuma dilihat dari sisi lain!
Tips Memotret Sinar Krepuskular Agar Hasilnya Epik
- Gunakan lensa wide (14-35mm)
- Pakai tripod (karena biasanya cahaya rendah)
- Exposure bracketing (biar detail awan dan sinar keluar)
- Tunggu golden hour atau blue hour
- Cari foreground menarik (pohon, gunung, orang siluet)

